Minggu, 04 Desember 2011

PORTAL RUMAH BELAJAR


“Pintu Untuk Belajar Tanpa Batas Waktu & Tempat”

                                 

Membicarakan pendidikan mungkin tidak akan pernah habis-habisnya. Yah, hal ini terjadi karena pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi dalam proses kehidupan. Setiap individu memiliki perspektif yang berbeda dalam mencari dan memperoleh pendidikan yang  efektif. Berbagai kendala, hambatan, perspektif ini membuat arah pendidikkan, khususnya di indonesia selalu berubah-ubah untuk mendapatkan solusi yang tepat. Pendidikan tidak lagi hanya menjadi perbincangan guru, pengamat pendidikan, dan seluruh jajaran kementerian pendidikkan dan kebudayaan nasional, pendidikan telah menjadi perbincangan hampir semua elemen masyarakat, terutama bagi mereka yang aware dan menginginkan perubahan, tentunya agar proses pendidikkan dapat menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.
Perkembangan dunia pendidikan dewasa ini, juga tidak luput dari perkembangan informasi dan teknologi yang begitu pesat. Bahkan dunia “pendidikan” dan “informasi dan teknologi” merupakan dua aspek yang tidak dapat dipisahkan secara mutlak. Di dalam pendidikan terdapat informasi dan membutuhkan teknologi sebaliknya, Informasi dan teknologi membutuhkan “pendidikan” dalam proses penyampaian dan penggunaannya. Berangkat dari sifat “mutualisme” yang terbentuk ini, perkembangan dalam dunia pendidikan juga sangat kental dengan  “teknologi”. Peranan teknologi ini dapat kita lihat dalam berbagai konsep E-Learning, Metode Pembelajaran Aktif, Kreatif dan Menyenangkan (PAKEM), dan konsep-konsep lainnya. Teknologi ini, pada dasarnya bertujuan untuk mempermudah pembelajar, pengajar dan pendidikan itu sendiri dalam proses pendidikan.
Sebelum kita membahas lebih jauh peranan informasi dan teknologi dalam pendidikan, satu hal yang harus kita pahami bersama adalah istilah “teknologi pendidikan (TP)” bukanlah sesuatu yang selalu berkaitan dengan alat atau media elektronik seperti komputer, MP4, proyektor dan lain sebagainya. Berikut defenisi teknologi pendidikan menurut AECT (2004):

“Educational technology is the study and ethical practice of facilitating learning and improving performance by creating, using, and managing appropriate technological processes and resources.”

Dari defenisi tersebut, Teknologi Pendidikan lebih dari sekedar perangkat keras (alat elektronik). TP juga terdiri dari desain dan lingkungan yang melibatkan pembelajar. Teknologi juga dapat terdiri dari segala teknik atau metode yang dipercaya efektif dalam proses belajar. Meskipun demikian, pada kesempatan ini saya lebih membahas tentang peranan informasi dan teknologi, khususnya internet dalam proses pembelajaran.
Dewasa ini, internet memang telah menjadi sorotan hampir seluruh elemen masyarakat. Mulai dari anak SD sampai kakek-nenek sekalipun tampaknya mulai aware dan “deman internet”. Meskipun, sampai saat ini dampak negatif internet tidak dapat diatasi, namun “Internet untuk rakyat” seolah-olah tetap menjadi salah satu solusi dalam permasalahan pendidikan di Indonesia. Hal ini dapat kita lihat di situs kementrian pendidikan dan Kebudayaan nasional (www.kemdiknas.go.id ). Berbagai tools yang berhubungan dengan dunia pendidikanpun dikemas menjadi pendidikan berbasis internet dalam situs tersebut, seperti adanya BSE (http://bse.kemdiknas.go.id/), e-dukasi (http://e-dukasi.net/),  mobile edukasi (http://m-edukasi.net/) dan lainnya. Situs ini pada dasarnya dikemas sedemikian rupa dalam rangka pengembangan pendidikkan dan memudahkan para guru dan siswa dalam mendapatkan bahan dan informasi seputar dunia pendidikkan.
Baru-baru ini, sebagai upaya meningkatkan layanan dan kebutuhan sumber belajar bagi peserta didik, Kementerian Pendidikan Nasional telah meluncurkan Program Layanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Pembelajaran. Program ini merupakan portal Rumah Belajar yang bisa diakses melalui internet dengan alamat  http://belajar.kemdiknas.go.id/. Dari berbagai bentuk perkembangan TP saat ini, khususnya di indonesia, saya tertarik dengan Portal Rumah Belajar yang diluncurkan pada pertengahan tahun 2011 ini.


E-Learning dengan Portal Rumaha Belajar


Naidu (2006) menyatakan bahwa secara umum E-Learning merujuk pada penggunaan jaringan informasi dan teknologi komunikasi dalam proses belajar mengajar. Makna yang terdapat dalam kata E-Learning ini bersifat luas dan menggunakan perangkat elektronik sebagai media pembelajaran baik secara online maupun offline. Perangkat elektronik tersebut meliputi penggunaan komputer, internet, intranet, VCD, DVD, dan lain sebagainya. Menurut Romiszowski (dalam Naidu, 2006), ada 4 pola dalam penggunaan E-Learning, yaitu :
1)      Individualized self-paced E-Learning online
Individu belajar mandiri secara online melalui internet maupun intranet. Contohnya, seorang siswa mencari informasi melalui searching di google.
2)    Individualized self-paced E-Learning offline
Individu menggunakan perangkat elektronik seperti komputer atau database namun tidak terkoneksi secara online (offline). Contohnya, seorang siswa mempelajari materi belajar melalui hard drive, CD atau DVD pembelajaran.
3)     Group-based E-Learning synchronously
Sekelompok siswa belajar dalam waktu yang bersamaan dan saling berkomunikasi secara langsung dengan menggunakan internet atau intranet. Contohnya, sekelompok siswa saling mendiskusikan tugasnya melalui chatting,  videoconference atau audio-videoconference.
4)    Group-based E-Learning asynchronously
Sekelompok siswa belajar berasama dan saling berkomunikasi melaului intranet atau internet namun tidak secara langsung (ada jeda waktu). Contohnya, sekelompok siswa saling berdiskusi tentang tugas melalui email.

            Berdasarkan definisi E-Learning, Portal Rumah Belajar termasuk dalam bentuk pembelajaran E-Learning, karena untuk mengakses Portal Rumah Belajar kita harus menggunakan komputer yang terhubung dengan internet atau intranet. E-learning pada portal rumah belajar ini memungkinkan siswa dan guru belajar tanpa batas waktu dan tempat. Pada Portal Rumah Belajar, guru dan siswa dapat memanfaatkan berbagai fitur antara lain rancangan pelaksanaan pembelajaran, katalog media, bahan ajar interaktif, aktivitas belajar, dan fitur bank soal. Fitur-fitur ini disediakan untuk SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK dan PT.
Disetiap jenjang pendidikan, kecuali SD/MI tersedia forum siswa dan forum guru yang masuk dalam fitur aktivitas belajar. Jika kita lihat beradasarkan pola E-Learning menurut Romiszowski, forum siswa dan guru ini merupakan contoh dari pola Group-based E-Learning synchronously maupun asynchronously, karena diskusi dalam forum dapat terjadi secara lansung (synchronously) dan tidak lansung atau ada jedah waktu (asynchronously). Jika kita lihat dari istilah “forum”, pastinya furum ini dibentuk agar terjadi diskusi antara siswa dan antara guru diseluruh Indonesia. Harapan kita, tentunya fitur yang terseda ini dapat membangun komunikasi yang efektik dan bermanfaat bagi seluruh siswa dan guru, tidak hanya memjadi forum yang hanya sebatas pada tulisan, bahkan gosib, tetapi dapat menjadi inspirasi bagi siswa dan guru dalam proses pendidikan. Selain forum, ada beberapa sub fitur yang terdapat dalam fitur aktivitas belajar, yaitu kelas maya dan bimbingan belajar.
            Berbeda dengan  fitur aktivitas belajar, 4 fitur lainnya merupakan cohtoh dari pola Individualized self-paced E-Learning online maupun offline. Individualized self-paced E-Learning online ini terjadi ketika siswa atau guru membuka situs portal rumah belajar secara sendiri, dan melihat fitur-fitur beserta muatan yang terdapat dalam fitur sesuai dengan kebutuhan. Sedangkan, Informasi Individualized self-paced E-Learning offline hanya bisa terjadi ketika siswa atau guru sebelumnya telah mendownload atau menyimpan bahan yang ada pada portal rumah belajar di hard disk atau flash disk yang dimiliki.

Plus & Minus Portal Rumah Belajar
            Pada dasarnya Portal Rumah Belajar ini merupakan gebrakan yang cukup bagus dan banyak manfaatnya bagi siswa dan guru. Dengan berbagai fitur yang sangat mendukung proses belajar mengajar dapat di akses dari portal ini. Menurut saya akan rugi apabila siswa dan guru tidak memamfaatkan portal rumah belajar ini dengan efektif. Selain itu, portal ini dikemas sebagai situs integratif dari berbagai situs belajar online yang telah ada sebelumnya, seperti BSE dan bimbingan online yang menjadi bagian dari salah satu fitur yang pada portal rumah belajar. Adanya fasilitas pembelajaran ini diharapkan kualitas pendidikan meningkat dan kesempatan belajar juga semakin terbuka. Nah, untuk mengetahui secara pasti apa-apa saja fitur dan manfaat yang akan di peroleh dari portal rumah belajar ini silahkan buka situs ini (http://belajar.kemdiknas.go.id/) sekarang juga!
            Bak pepatah “ tidak ada gading yang tak rusak”, portal rumah belajar ini tentunya juga memiliki kekurangan yang mungkin besifat subjektif, tergantung induvidu yang melihatnya. Sampai saat ini, muatan yang terdapat dalam portal rumah belajar belum banyak, bahkan ada beberapa fitur yang masih belum memiliki isi. Hal ini masih dapat kita maklumi karena portal ini masih baru dirintis. Namun, diluar masih kurangnya muatan pendidikan yang terdapat dalam portal rumah belajar ini, yang akan menjadi kendala dalam efektifitas portal rumah belajar ini adalah layanan internet, sumberdaya manusia yang menggunakannya, sosialisasi kepada masyarakat dan pengontrolan.

Tujuan dari portal rumah belajar ini tentunya tidak akan tercapai ketika masyarakat tidak memiliki akses internet, khususnya bagi masyarakat yang tinggal di pedesaan. Jika akses untuk internet tidak disediakan, tentukan portal ini hanya dapat diakses bagi mereka yang tinggal diperkotaan atau bagi mereka yang memiliki uang untuk ke warnet. Selain itu, sumberdaya manusia yang menggunakan portal ini juga sangat mempengaruhi. Portal dengan fitur yang canggih dan bagus sekalipun jika manusia yang menggunakannya tidak memiliki SDM yang baik, pastinya portal ini tidak akan bermanfaat untuk memejukan pendidikan. Disisi lain, ketika siswa dan guru memiliki SDM yang bagus dan akses internet, namun mereka tidak tahu keberadaan portal ini, tentu saja hasil nol besar. Untuk itu sosialisasi dari pihak kementerian pendidikan nasional  tentang portal rumah belajar akan menjadi penting. Hal lain yang juga penting dalam mencapai tujuan dibentuknya rumah belajar ini adalah pengontrolan. Ketika portal ini tidak berjalan efektif sesuai tujuan, setiap siswa atau guru mengeluarkan pendapat dan berbicara bebas seperti gosip dan hal-hal yang tidak relevan dengan pendidikan, maka portal rumah belajar ini juga tidak akan dapat menjadi solusi belajar tanpa batas waktu dan tempat bagi siswa dan guru. Untuk itu, marilah sama-sama kita berbenah dan memanfaatkan portal rumah belajar ini dengan efektif. 

Sumber:
Naidu, Som. 2006. E-Learning : A Guidebook of Principles , Procedures, and Practices. New Delhi : Commonwealth Educational Media Center for Asia